Budidaya Madu Kele-Kele Bongkasa

Penduduk Bali pasti telah mengetahui bahwa Desa Bongkasa yang terletak di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, Bali, dengan luas wilayah 462,9 HA dengan jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 1.812 dengan total penduduk 6269 jiwa. Merupakan desa wisata yang memiliki potensi pariwisata keindahan alam, lingkungan dan budaya bali yang masih sangat di jaga dan di lestarikan. Desa Bongkasa ini sendiri telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Daerah melalui Perda No 47 tahun 2010. (jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/bongkasa)

Sebagai desa wisata, Desa Bongkasa ini pasti telah mengoptimalkan pemakaian sumber daya alam yang ada.Wisata alam dan wisata buatan dikembangkan di Desa Bongkasa ini, seperti pembudidayaan lebah madu kele-kele yang menjadi salah satu objek wisata buatan untuk menambah pengetahuan.

Pembudidayaan lebah madu kele-kele ini berawal dari seorang yang memiliki hobi membudidayakan lebah ini, lalu tebentuklah kelompok pembudidayaan lebah madu kele-kele yang bernama “Sarining Trigona Pertiwi”. Seiring berjalannya waktu dan adanya pandemi Covid-19, kelompok ini akhrinya memutuskan untuk membuat wisata buatan dari pembudidayaan lebah madu tersebut. Tujuan dibuatkannya wisata buatan ini untuk, menambah pemasukan dari kelompok dan yang terpenting untuk menginformasikan manfaat dari madu kele-kele untuk imunitas tubuh.

Secara umum Madu Kele berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan stamina. Madu Kele membantu pH lambung meningkat ke alkali. Hal ini disebabkan Madu Kele mengandung mineral yang bersifat alkali dan berfungsi sebagai buffer. Madu Kele sangat baik untuk mengobati penyakit lambung, asam urat, jantung, asma, dan kadar kolesterol tinggi, luka luar dan penyakit infeksi lainnya. Untuk perawatan tubuh, madu dapat dibuat untuk lotion, masker, sabun, sampo dan bahan untuk luluran, campuran lipstik, pelembab, bedak, obat tetes mata alami.( Manfaat Madu Kele - Śraddha (craddha.com))